SPI (Serial Peripheral Interface) dikenal karena kecepatannya yang tinggi, sehingga menjadi pilihan utama untuk komunikasi cepat. Tidak seperti I2C, SPI beroperasi menggunakan empat kabel: MISO (Master Input Slave Output), MOSI (Master Output Slave Input), SCK (Serial Clock), dan SS (Slave Selection), yang memungkinkan komunikasi dupleks penuh (mengirim dan menerima pada saat yang sama). Meskipun sederhana dan cepat, SPI membutuhkan lebih banyak pin daripada I2C, yang mungkin menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan dalam desain sirkuit.
Pro:
- Kecepatan tinggi: Komunikasi SPI cepat dan cocok untuk aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi.
- Dupleks penuh: SPI mendukung komunikasi dupleks penuh, yang dapat mengirim dan menerima data secara bersamaan.
- Sederhana: Protokol komunikasi SPI relatif sederhana, cocok untuk pengembangan dan implementasi yang cepat.
kekurangan:
- Kompleksitas koneksi: SPI memerlukan beberapa kabel untuk koneksi, yang dapat meningkatkan kompleksitas desain perangkat keras.
- Transmisi jarak jauh terbatas: Jarak transmisi SPI terbatas, saluran yang terlalu panjang dapat menyebabkan pelemahan sinyal dan interferensi.
- Batasan mode master-slave: SPI biasanya mengadopsi mode master-slave, yang membatasi jumlah perangkat master dan tidak berlaku untuk skenario perangkat multi-master.
Kasus Aplikasi:
SPI sangat cocok untuk situasi yang membutuhkan transfer data yang cepat dan andal, seperti layar TFT, kartu memori SD, dan modul komunikasi nirkabel. Namun, efektivitasnya berkurang dalam sistem yang kompleks dengan banyak slave.